PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN PERTANIAN
3 Masalah Pokok yang perlu perhatian:
- Ciptakan kebijakan yang menjamin petani peroleh hak atas tanah & air
- Bangun sistem ketahanan pangan
- Melindungi & memanfaatkan plasma nutfah yg dimiliki negara berkembang à Menjamin kesejahteraan petani
Agar paradigma tsb dapat mencapai tujuannya dibutuhkan:
• Visi dan kebijaksanaan dari pemerintah dan aparat pelaksana dlm memahami proses hakiki pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
• Hak petani atas air & bibit. Air yg bersaing dan tersisihkan sektor lain perlu diperhatikan dari aspek kuantitas & kualitasnya. Jika tidak ketahanan pangan terganggu
Dengan adanya perusahan trans-nasional yg memproduksi bibit unggul & mematenkan berakibat pd ketergantungan petani pd bibit
• Hilangnya jenis bibit padi lokal petani karena ada larangan nanam bibit lokal
• Bibit padi unggul : produktivitas tinggi tapi rentan thp serangan penyakit.
• Ketergantungan petani thd bibit akan menimbulkan kerentanan dlm usaha tani
• Ketahanan pangan dpt dicapai jika ada hak petani atas air dan bibit murah
Departemen Pertanian harus mengubah penelitian pertanian dari di laboratorium menjadi di lapangan bersama petani
• Pemerintah perlu mengembangkan program penangkar benih desa
• Ketergantungan pada pakan ternak dari perusahaan trans-nasional à peternak kecil tidak mampu bersaing
• Pembangunan pertanian perlu mandiri agar dapat mencegah ketergantungan pada negara industri.
Untuk menjamin hak petani atas bibit perlu UU yang mengatur kebijakan sumber daya genetik atau genetic resources, melalui :
• Program yg mendukung konservasi sumber daya genetik oleh petani setempat
• Pengakuan hak petani atas sumber daya genetika
• Program pelatihan bagi petani agar mampu menjadi penangkar & produsen bibit
• Negara berkembang mencegah hak paten
Peranan Sentral Pengetahuan Lokal Masyarakat Tani dalam Membangun Sektor Pertanian
• Petani tdk dianggap sbg sumber informasi dlm pemb.pertanian -> tidak ilmiah
• Revolusi hijau yg dirancang ahli barat à menggusur sistem pertanian lokal dan me ngubah pola konsumsi & nutrisi penduduk.
• Agar berkelanjutan, pertanian hrs mampu lebih peka thp budaya dan pengetahuan masyarakat pertanian
Sistem pertanian lokal mampu mengembang kan dirinya tanpa dukungan input modern
• Contoh : Suku Hanunos (Philipina) dgn biaya murah menghasilkan padi lebih banyak dibanding sistem intensif mahal
• Suku dayak dgn alat tunggal mampu mengolah lahan gambut
• Ketergantungan pd teknologi modern diikuti dgn naiknya biaya impor (kurs). Penyediaan input terganggu
Kebijaksanaan dalam Penggunaan Saprodi Kimiawi
• Penggunaan obat kimiawi menye babkan sektor pertanian sbg sumber pencemaran, produknya bahayakan kesehatan manusia (pestisida).
• Pemerintah tdk mengimpor 32 bahan kimia berbahaya & menarik subsidi.
• Pemerintah perlu menciptakan pasar alternatif & kredit b/ hsl pertanian bebas zat kimia
• Perlunya Penelitian Pertanian Mandiri dalam mencapai pertanian berkelanjutan dgn produktivitas tinggi tp low cost input.
Upaya konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan plasma nutfah, kultur jaringan
Pertanian Organik :
Negara maju sudah menentukan standar kesehatan produk-produk pertanian
• Pertanian organik à alternatif di abad 21. contoh : kopi organik di Aceh, Timtim
• Di Yogya dipelopori LSM à petani melak sanakan pertanian organik, mengurangi saprodi kimiawi dan guakan bibit lokal
• Di Asia dipelopori ANGOC (Asian NGO Coalition for Agrarian Reform and Rural Deelopment) à sosialisasikan pertanian organik & menentang patenisasi bibit & penemuan teknologi pertanian oleh perusahaan trans-nasional
Kelemahan Sosialisasi Pertanian Organik
- Belum gencarnya sosialisasi thd konsumen ttg pentingnya produk sehat
- Belum terbukanya pasar pertanian organik
• Program Peningkatan SDM Pertanian
• Agar petani meningkat kapasitasnya sbg subyek pembangunan dan produktivitas nya meningkat
• Tersumbatnya partisipasi petani karena politic will pemerintah & land reform kurang