ANALISIS JARINGAN TANAMAN

UNSUR HARA MIKRO

1.       Fe diserap tanaman sebagai Fe2+, Fe3+ dan dalam bentuk organik kompleks atau Fe Khelat. Fe  berfungsi untuk pembentukan klorofil. Tanda kekurangan Fe yaitu daun menguning dan ahirnya mati dari pucuk.

2.       Mn diserap tanaman dalam bentuk Mn2+  Fungsi Mn yaitu terlibat dalam proses fotosintesis, untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan pemasakan buah. Ciri kekurangan Mn biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan beberapa jaringan akan mati. Jumlah Mn yang berlebihan akan meracuni tanaman



3.       Cu diserap tanaman dalam bentuk Cu2+ fungsi Cu yaitu tranfer elektron fotosintesis, dan pembentukan klorofil. Ciri kekurangan  Cu yaitu daun tidak merata dan daun sering layu, malah terkadang klorosis. Keterlibatan Cu dalam aktifitas enzim tidak dapat digantikan oleh logam lain

4.       Zn diserap tanaman sebagai Zn2+ fungsi Zn terlibat dalam banyak aktivitas enzimatik diduga Zn dapat berfungsi untuk membebtuk hormon tumbuh.

5.       B Sebagian besar B diserap tanaman dalam bentuk asam H3BO3. Boron berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif. Pada tanaman penghasil  biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel. 



Dasar Penetapan

Unsur mikro total dalam tanaman dapat diekstrak dengan cara pengabuan basah menggunakan campuran asam pekat HNO3 dan HClO4. Kadar mikro dalam ekstrak diukur menggunakan AAS, flamefotometer dan spektrofotometer.

Cara Kerja

¢  Timbang 0,500 g contoh tanaman <0,5 mm ke dalam tabung digestion.

¢  Tambahkan 5 ml HNO3 p.a. dan 0,5 ml HClO4 p.a. dan biarkan satu malam.

¢  Besoknya dipanaskan dalam digestion blok dengan suhu 100oC selama satu jam ,

¢  kemudian suhu ditingkatkan menjadi 150oC. Setelah uap kuning habis suhu digestion blok ditingkatkan menjadi 200oC.

¢  Destruksi selesai setelah keluar asap putih dan sisa ekstrak kurang lebih 0,5 ml. Tabung diangkat dan dibiarkan dingin.

¢  Ekstrak diencerkan dengan air bebas ion hingga volume tepat 50 ml dan kocok dengan pengocok tabung hingga homogen.

                Ekstrak hasil Destruksi tersebut dapat digunakan untuk pengukuran unsur-unsur mikro: Fe, Mn, Cu, Zn dan B.

Pengukuran Fe, Mn, Cu, Zn

Fe, Mn, Cu dan Zn diukur langsung dari ekstrak contoh menggunakan AAS dengan deret standar masing-masing sebagai pembanding. Menggunakan nyala campuran udara-asetilen.

Pengukuran B (Boron)

1.       Pipet masing-masing 4 ml ekstrak contoh dan deret standar boron kedalam tabung reaksi.

2.       Tambahkan 1 ml larutan sangga dan kocok.

3.       Tambahkan 1 ml Azomethine-H, kocok dan biarkan 1 jam.

4.       Boron dalam larutan diukur dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 430 nm.

Perhitungan

Kadar Fe, Al, Mn, Cu, Zn, dan B ( ppm )

= ppm kurva x ml ekstrak 1000 ml-1 x 1.000 g g contoh-1 x fk

= ppm kurva x 50/1.000 x 1.000/0,5 x fk

= ppm kurva x 100 x fk

Keterangan

ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko.

100              = konversi ke % (pada satuan %)

Fk                = faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air)

Fp                = faktor pengenceran


Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.