Metode Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Silang



1.      Seleksi Massa
Manfaatnya:
-         Untuk mengembangkan varietas baru
-         Memurnikan varietas campuran
-         Mempertahankan Varietas
-         Untuk melakukan perbaikan varietas-varietas kecil dari varietas yang sudah ada, misalnya keseragaman umur.
Keuntungan:
-         Seeksi ini mudah karena tidak memerlukan persilangan, selfing dan uji keturunan.
-         Cepat dalam memperbaiki daya adaptasi suatu varietas dan sifat kuantitatif yang hereditasnya tinggi.
Kekurangan:
Seleksi massa ini lambat, untuk sifat herebilitas rendah. Disebabkan:
a.      genotipe superior tidak dapat diidentifikasi berdasarkan fenotif tunggal.
b.      Penyerbukan tidak terkontrol, sehingga tanaman terpilih kemungkinan diserbuki oleh tanaman lain baik yang superior maupun yang interior.
c.      Seleksi yang ketat akan mengurangi ukuran okulasi dan menyebabkan adanya depresi inbreeding.

2.      Seleksi Keturunan
-         Sleksi Ear to row (C.c. Hopkins 1987) pada tanaman jagung.
Ket:
Tahun I          : Tanaman superior yang memiliki tongkol dipilih kemudian
Tahun II         : Sebagian biji di tanam dalam barisan sebagian lagi disimpan.
Tahun III       : Biji yang disimpan dan diketahui menghasilkan barisan superior dicampur dan ditanam.

-         Ear To Row To Ear (longquist)
Ket:
Tahun I          : ± 200 tanaman superior yang menghasilkan tongkol superior diseleksi.
Tahun II         : Uji dengan satu ulangan dilakukan pada beberapa lokasi. Misalnya Lokasi 1,2,3 digunakan untuk menguji keturunan dan lokasi 4 digunakan untuk produksi biji.
Tanaman keturunan dari superior digunakan sebagai tanaman betina, sedangkan tanaman jantannya adalah campuran dari seluruh keturunan tersebut. Hasil rata-rata setiap turunan keempat lokasi dihitung dan 20% yang terbaik diidentifikasi. Dari yang terbaik tersebut, masing-masing diambil 5 tanaman dari lokasi empat.
Tahun III       : Biji dari 5 tanaman superior yang berasal dari barisan superior pada lokasi 4
3.      Seleksi Recurrent
a.      Seleksi recurrent untuk fenotipe (Recurrent Selection For Fenotype)/ Seleksi Recurrent Sderhana (Simple Recurrent Selection.
Prinsipnya     : pengembangan dari seleksi massa.
b.      Seleksi Recurrent untuk Daya Gabung Umum (Recurrent Selection For General Combining Ability)
Adalah kemampuan suatu bahan pemuliaan untuk memberikan  hasil yang baik jika disilangkan dengan bahan pemuliaan lainnya. Misalnya:
G1 x G2 = 90
G1 x G3 = 100
G2 x G3 = 80
G1 : 90+100/2 = 95
G2 : 90+80/2 = 85
G3 : 100+80/2 = 90
Jadi, yang terbaik adalah G1 karena memiliki daya gabung yang baik.
Tahun I          : Tanaman di selfing (S) dan disilangkan (xt).
Tahun II         : Uji daya gabung
Tahun III       : Biji hasil selfing dari tanaman dengan DGU baik di tanam.
Tahun IV       : Tanaman biji campuran dari tahun ke tiga lalu dua ulang
Tahun V         : Uji daya gabung
Tahun VI       : Biji hasil selfing dari tanaman dengan DGU baik di tanam.
c.      Seleksi Recurrent Untuk Daya Gabung Khusus (Recurrent Selection For Spesific)
Adalah kemampuan suatu bahan pemuliaan untuk memberikan hasil yang baik jika disilangkan dengan bahan pemuliaan tertentu. Contohnya: Jadi, G1 dan G3 memiliki daya gabung yang terbaik.
Prosedur sama dengan DGU, tetapi tanaman tester diseleksi terlebih dahulu. Tanaman tester yang terbaik adalah galur stabil dan permanen. Dengan menggunakan tanaman tester yang memiliki dasar genetik yang sempit dapat diketahui bahwa perbedaan hasil persilangan disebabkan DGK.
d.      Seleksi Recurrent Resiprok (Reciprocal Recurrent Selection), dilakukan untuk memperbaiki populasi  sekaligus misalnya A dan B. setiap populasi ditanggapi dengan dengan cara yang sama dengan seleksi recurrent untuk DGK. Tetapi tester untuk populasi. A dan B dan B untuk A. untuk mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya kedua populasi tersebut tidak berkerabat dekatan dan diketahui dapat saling berkombinasi.
4.      Pembentukan Varietas Sintetik
Adalah populasi hasil silang acak sejumlah galur in bred (galur silang) kemudian sibbed lines galur sodara tirinya) atau klon (pada tanaman vegetatif) dengan semua kombinasi yang mungkin.
Komponen-komponen varietas sintetik adalah komponen-komponen yang:
-         telah di uji daya gabungnya
-         dipelihara dengan ketat untuk membentuk varietas sintetik kembali dengan komposisi genetik yang sama.
-         Dapat berkombinasi sehingga memungkinkan terjadinya silang acak.
Sifat-sifat varietas:
a.      Inbreeding/ silang dalam, pada setiap generasi hanya terjadi sedikit sehingga dapat digunakan untuk 3 sampai 4 generasi.
b.      Lebih baik daripada varietas silang terbuka (Open Pollinated Variety).
Varietas Sintetik
Perbandingan
Varietas Hibrida
Inbreed, Sibbed Lines, Klon
Galur
Inbreed
4-10
Tanaman Tetua
2-4
Secara Acak
Penyerbukan
Di kontrol
Di uji
DGU
Di uji
Lebih Rendah
Heterosis
Tinggi
F1 –F4
Penggunaan Biji
F1
Mudah
Pemeliharaan Varietas
Sulit
Simbol :
Syn 0  : Galur Induk
Syn 1  : F1 dari silang acak Syn 0
Syn 2  : Hasil silang acak Syn1
Syn 3  : Hasil silang acak syn 2

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.